Risk to reward ratio merupakan perbandingan antara resiko yang Anda ambil dengan keuntungan yang diperoleh setiap kali membuka posisi. Dalam prakteknya nanti ini akan diterjemahkan berapa points besar Stop Loss dan Limit yang Anda gunakan setiap kali sebuah posisi di ambil.

Para trader pemula acap kali menentukan besaran Limit mereka namun sama sekali tidak menggunakan Stop Loss. Alasannya: kalau menggunakan Stop Loss dan Limit, lebih sering Stop Loss-nya yang tersentuh sehingga sering rugi. Jadi akhirnya kebanyakan pemula bertrading dengan menggunakan Limit namun melupakan Stop Loss mereka.

Nah ini jadi gejala klasik yang terjadi hampir di seluruh trader pemula. Sebenarnya sah- sah saja Kita bertrading dengan cara demikian. Sisi positif trading seperti ini adalah moral Kita akan semakin membaik dari hari ke hari dikarenakan setiap posisi yang diambil lebih banyak profitnya dan tidak pernah loss bahkan.

Namun dari sisi risk to reward ratio, hal ini benar-benar membahayakan sang trader sendiri. Katakanlah Limit yang diambilnya adalah sebanyak 30 points. Dengan tidak memasang Stop Loss maka perbandingan keuntungan dan resiko menjadi 30: ~ alias 30 points berbanding tak berhingga. Ini dikarenakan apabila resiko benar-benar terrealisasi maka itu artinya seluruh dana Anda akan habis dikarenakan batasan resiko itu sendiri adalah Margin Call.

Rasio seperti ini benar-benar tidak masuk akal rasanya. Dari 100 kali Kita bertransaksi dan 99 kali Kita menang lalu dengan hanya satu kali transaksi kita mengalami kesalahan fatal maka seluruh keuntungan dan modal Kita hilang lenyap! Dunia forex penuh dengan kuburan trader pemula model seperti ini. Siapa mau menyusul? Hihihi, bukan menakut- nakuti lho, ini demi kepentingan Anda juga supaya mengerti bahwa bertrading itu ada resiko yang perlu dikendalikan.

Nah dengan demikian adalah penting untuk mengatur Risk to Reward Ration Anda dengan benar. Jadi lupakan bertrading tanpa adanya Stop Loss! Jika dalam trading Anda Stop Loss Anda acap kali tersentuh maka mungkin memang Anda perlu mengatur ulang sistem trading dan penentuan Stop Loss serta limit Anda. Intinya, jangan salahkan keberadaan Stop Loss apabila posisi Anda terlikuidasi karenanya. Keberadaan Stop Loss disini adalah untuk membatasi kerugian Anda dan bukan untuk membankrutkan Anda. Jadi, berapa perbandingan Risk to Reward yang baik? Tentu saja semakin besar reward dan semakin kecil risk adalah pilihan yang paling baik. Coba perhatikan contoh kasus berikut ini:

Andaikata Anda  menentukan Risk  Anda  adalah  30  points  sedangkan Reward Anda adalah 60 points maka dengan modal $1000 dan ada 1 lot saja posisi yang terbuka tiap kali transaksi. Katakanlah dalam 50 kali transaksi Anda mengalami loss sebanyak 30 kali dan profit sebanyak 20 kali maka pada akhir transaksi Anda yang ke-50 Anda masih terhitung profit meskipun dari sisi jumlah transaksi lebih banyak loss daripada profitnya:

Transaksi
30 Points Loss
60 Points Profit
0
1000
-
1
970
-
2
940
-
3
910
-
4
880
-
5
850
-
6
820
-
7
790
-
8
760
-
9
730
-
10
700
-
11
670
-
12
640
-
13
610
-
14
580
-
15
550
-
16
520
17
490
-
18
460
-
19
430
-
20
400
-
21
370
-
22
340
-
23
310
-
24
280
-
25
250
-
26
220
-
27
190
-
28
160
-
29
130
-
30
100
-
31
-
160
32
-
220
33
-
280
34
-
340
35
-
400
36
-
460
37
-
520
38
-
580
39
-
640
40
-
700
41
-
760
42
-
820
43
-
880
44
-
940
45
-
1000
46
-
1060
47
-
1120
48
-
1180
49
-
1240
50
-
1300



Perhatikan meskipun Anda lebih banyak mengalami loss dari 50 kali transaksi namun secara agregat kondisi keuangan trading Anda tetaplah profit sebesar 300 Dollar! Bukankah ini adalah hal yang luar biasa ? Di akhir transaksi ke 50, dana yang Kita miliki telah mencapai 1300 Dollar dari sebelumnya 1000 Dollar.

Hal ini mungkin terlihat sederhana. Namun demikian banyak trader melewatkannya dan berujung pada tidak terencananya sebuah trading dengan baik. Akibatnya ya tentu saja loss menanti. Loss, loss dan akhirnya Total Loss! Sampai ketemu di kelas berikutnya.


Comments (0)

Posting Komentar