Pertanyaan pertama yang menggelitik adalah mengapa emas? Dari begitu banyak portofolio investasi mulai dari saham, kepemilikan surat berharga, tabungan  berjangka  (deposito),  properti - real estate hingga forex, apa yang menarik  dari  investasi   emas   logam  mulia?   Sejarah   mencatat   tidak  ada komoditas  yang mempunyai  daya tarik universal seperti emas. Daya tarik ini meningkat seiring dengan ketidakpastian kondisi makroekonomi, geopolitik dan resiko  akibat  dari  sistem  ekonomi  kita.  Namun  setidaknya  ada  5  alasan mengapa investasi emas logam mulia adalah bentuk investasi terbaik.

1. Emas logam mulia adalah komoditas langka.

Dengan  segala  kecanggihan  teknologi  abad  21,  emas  masih sangat sulit ditemukan. Sebagai komoditas yang pergerakan harganya ditentukan oleh permintaan - penawaran, kondisi kelangkaan ini menjamin kenaikan harga emas setiap tahunnya. Data dari  tradingstock.me menunjukkan bahwa suplai emas dunia pada  tahun  2010  relatif  sama  seperti  tahun-tahun  sebelumnya yakni berkisar 2,600 metric tons. Padahal permintaan akan emas naik dengan rata-rata pertumbuhan sebanyak 46% (sekitar 3,600 metric tons per tahun). Selisih antara permintaan dan penawaran inilah yang menyebabkan harga emas naik dengan cepat. Diperkirakan dengan meningkatnya standar hidup masyarakat (terutama  negara  seperti  India)  ketidakpastiaan  ekonomi  makro dan tekanan kebijakan ekonomi (seperti pada saat resesi Amerika tahun 2009 - 2010) telah meningkatkan animo kepemilikan emas.
  
2.Emas tidak dapat diciptakan dan dikontrol oleh pemerintah.

Kekuatan  emas  yang  sesungguhnya  adalah  kenyataan  bahwa harga   emas  sangat sulit  dimanipulasi   oleh  pemerintah   atau kekuatan politik. Saham, kepemilikan surat berharga bahkan kurs mata uang dapat dimanipulasi oleh pemerintah melalui kebijakan moneter.  Uang  kertas  dengan  mudah  kehilangan  nilainya  bila terjadi  perubahan  kebijakan  ekonomi.  Seperti  yang  terjadi pada tahun 1959 saat pemerintah Indonesia melakukan kebijaksaan sanering    yang   kemudian    dikenal   dengan    istilah   "   politik pengebirian uang "  dimana uang Rp. 500 dan Rp 1000 dipotong nilainya  hingga  tinggal  10%.  Uang  Rp  500  menjadi  Rp  50 sementara uang Rp 1000 menjadi Rp 100. Karena alasan seperti inilah maka uang kertas dipandang gagal sebagai instrumen penyimpan kekayaan.

Walaupun pergerakan harga emas masih dipengaruhi oleh banyak hal seperti harga minyak dunia, tingkat suku bunga bank, stabilitas politik,  sampai  pergerakan  kurs  mata  uang  asing,  tetapi  faktor paling utama tetap bergantung pada penawaran - permintaan.

3.Emas merupakan lindung nilai terbaik melawan inflasi.

Ada sebuah kisah yang menunjukkan  bagaimana emas mampu bertahan melawan inflasi Dikisahkan  berdasarkan  hadits  HR.  Bukhari  bahwa  Rasulullah saw  memberikan  uang  satu  dinar  pada  Urwah  agar  dibelikan seekor  kambing.  Dari  kisah  tersebut  dapat  ditarik  kesimpulan bahwa seekor kambing setara dengan satu dinar. Sementara satu dinar = 4.25gr emas 22K. Di tahun 2011 harga 1 dinar berkisar Rp 1.850.000.  Dengan uang sejumlah  itu kita bisa membeli  seekor kambing juga. Ilustrasi diatas menunjukkan bahwa daya beli emas tidak  berubah   selama   beratus-ratus   tahun.   Sementara   uang kertas kehilangan daya belinya sedikit demi sedikit. Kita tentu masih ingat lagu kanak-kanak di tahun 80an berkisah tentang semangkuk baso berharga 200 rupiah. Pada tahun 2011 kita sudah semakin jarang menemukan komoditas yang dapat dibeli dengan  uang Rp 200. Setiap negara mempunyai kisah yang sama tentang bagaimana emas menjadi Sumber : Blanchard instrumen melawan inflasi.   Grafik disamping menggambarkan perbandingan   antara tingkat  inflasi  dengan  perubahan  harga emas  logam  mulia  di  negara  Amerika  Serikat  dengan  rentang waktu 1975-2009. Selama lebih dari 10 tahun terakhir harga emas mampu mengatasi tingkat inflasi.

4. Investasi emas sebagai diversifikasi portofolio investasi

Pada umumnya orang berinvestasi dalam bentuk saham dan kepemilikan surat-surat berharga. Kedua bentuk investasi ini memiliki  tingkat  resiko  yang  tinggi.  Sementara  resiko  investasi emas logam mulia termasuk rendah. Dengan menambahkan investasi   emas   logam   mulia   pada   portofolio,    Anda   telah memberikan perlindungan resiko yang mungkin timbul akibat fluktuasi,  tekanan  ekonomi  dan  perubahan  kebijakan  moneter pada  aset  Anda  yang  lain.  Emas  memiliki  resiko  investasi paling rendah karena ia termasuk salah satu aset yang tidak mengandalkan pihak lain dalam hal tingkat pengembalian investasi. Statistik membuktikan bahwa portofolio yang mengikutsertakan  emas seringkali  lebih tahan terhadap  tekanan ekonomi dibanding yang tidak.

5.Emas adalah mata uang yang sesungguhnya.

Suatu   komoditas   bisa   jadi  berharga   di  negara   asal  namun dipandang  rendah  nilainya  di  negara  lain.  Begitu  pula  dengan mata  uang.  Selalu  ada  preferensi  nilai  yang  berbeda  terhadap satu komoditas. Mata uang poundsterling dinilai lebih tinggi dibanding mata uang rupiah. Anggur Saxum lebih berharga dibanding  Anggur  Clos  des  Papes.  Hal  ini tidak  berlaku  untuk emas. Tidak peduli emas tersebut ditambang di Afrika atau di Amerika,  tidak peduli akan di jual di China  atau  di Rusia,  nilai emas tidak berubah. Emas adalah mata uang universal, karena dimanapun  Anda berada, emas tetap berharga. Itulah sebabnya pihak militer Amerika Serikat membekali tentaranya dengan emas logam mulia sehingga apabila mereka terdampar,  mereka dapat menukarkan emas dengan bahan makanan dan obat-obatan.

Emas merupakan fondasi portofolio investasi terbaik karena alasan-alasan diatas.  Secara  teori  semakin  besar  resiko  sebuah  bentuk  investasi  maka semakin besar tingkat pengembaliannya. Tetapi tidak berlaku dalam kasus investasi emas logam mulia karena investasi emas logam mulia mempunyai tingkat resiko yang rendah namun tingkat pengembalian  investasi yang cenderung naik dari tahun ke tahun. Dalam portofolio investasi, emas menawarkan asuransi terhadap fluktuasi ekonomi. Tetapi alasan paling utama adalah emas merupakan instrumen lindung nilai terbaik yang pernah ada. Kestabilan daya beli emas telah teruji selama beratus-ratus tahun. Dimasa sulit, pergolakan  politik,  tekanan  ekonomi  dan  bencana  alam,  manusia  secara konsisten mencari perlindungan investasi dalam bentuk emas logam mulia. Jika demikan adanya, mengapa tidak mulai berinvestasi emas logam mulia dari sekarang?

Comments (0)

Posting Komentar